First experience! Jalan-jalan ke Pulau Belitung. Hopping Island Belitung

Low Budgeted People On Vacation

WE ARE LOW BUDGETED PEOPLE WHO LOVE TO TRAVEL A LOT... HEHEHE



Ini pertama kalinya kita berwisata ke Belitung. Awalnya belom tau pasti sih mau ngapain aja selama disana, yang penting liburan! Soalnya kalo ke Bali udah bosen meskipun gak sering juga kesana. Setelah memutuskan untuk liburan ke Belitung, gue mulai cari info tentang pulau itu, ternyata aktivitas paling asyik adalah HOPPING ISLAND ~

Bagi yang belom tau apa itu HOPPING ISLAND atau bagi yang males Googling, nih gue kasih tau singkat. HOPPING ISLAND itu semacam wisata pulau naik kapal. Jadi kita keliling dari pulau satu ke pulau lainnya dengan menggunakan kapal nelayan atau kapal apapun deh yang bisa ngapung. Lalu pada saat HOPPING ISLAND ini kegiatan kita bisa macam-macam, misalnya foto-foto itu udah pasti, lalu bisa snorkeling atau diving.

Gue pengen banget berbagi pengalaman, itinerary, dan tips yang kita dapatkan selama liburan di Belitung selama 4H3M...
HERE WE GO!!!


27 April 2017

15:00 Touchdown di Bandara H.A.S Hanandjoeddin
Seharusnya kita tiba di bandara itu jam 10:25 dengan waktu perjalanan satu jam aja dari Bandara Soeta, tapi karena kendala cuaca jadi kita mampir ke Palembang dulu untuk isi bensin pesawat lalu cuss lagi ke Tanjung Pandan, Belitung.

Pas nyampe kita pesen taksi melalui hotel tempat kita menginap. Gak usah buang-buang waktu nunggu Damri karena gak ada Damri di Bandara ini, satu-satunya alternatif apabila udah telanjur gak ada persiapan kendaraan dari bandara ke kota adalah dengan naik taksi. Atau kalo gak mau repot, dari jauh-jauh hari pesenlah travel. Tapi gue gak nyesel banget sih, cuman repot aja karena bawaan kita lumayan banyak. Hehehe..

Perjalanan dari bandara ke Rahat Icon Hotel sekitar 30 menit. Abis check in kita istirahat bentar dan mulai list ulang mau kemana aja setelah ini. Akibat cuaca buruk tadi, sebagian itinerary kita agak berantakan dan akhirnya memutuskan untuk melakukan ulang semuanya besok.

BUDGETING TING!

Damri dari Bekasi Barat ke Bandara Soeta 90.000 / 2 orang
Tiket pesawat PP 1.240.000 / 2 orang (Lion Air PP)
Hotel 1.220.000 / 3 malam (Rahat Icon Hotel)
Taksi dari Bandara ke Tanjung Pandan 77.000 / perjalanan
Makan malam nasi goreng 30.000 / 2 porsi
Jus buah 23.000 / 2 gelas
Total : 2.680.000 / 2 orang (jadi 1 orang 1.340.000)

28 April 2017

Kita start the day mulai dari setelah sarapan sekitar jam 8.00 dan dimulai dari sewa motor... Pemilik dan staf di hotel ini ramah banget, gak ada yang cuek dan pastinya very helpful. Disini kita juga bisa isi air putih, minum kopi dan teh sepuasnya. Sarapannya juga enak semua, ada service anter ke kamar atau prasmanan.

Tujuan pertama kita hari ini ke Danau Kaolin. Mungkin sebagian kita udah tau kisah di balik danau cantik ini. Ya betul, ini adalah salah satu tambang timah terbesar di Indonesia. Bekas urukan tanahnya dibiarkan begitu aja sama pengembang, dan akhirnya membentuk kubangan-kubangan air berwarna biru kehijauan yang cantik banget. Alam selalu punya caranya sendiri untuk memperindah dirinya meski tubuhnya habis untuk kebutuhan manusia :'(



Di Danau Kaolin ini biasanya kegiatan wisatawan hanya foto-foto karena sejauh mata memandang gak ada orang yang berendam di kubangan kaolin tersebut. Hehehe... Kita sebenarnya dilarang untuk turun ke bawah danau tapi ada aja orang yang melanggar termasuk gue :D
Danau Kaolin ini letaknya di pinggir jalan banget, gak susah untuk menemukannya. Di Google Maps ada kok :) kira-kira dari kota sekitar 10-15 menit berkendara.



Setelah puas di Danau Kaolin, kita pergi ke kantor belitung.net untuk sewa kapal hopping island.
Kota Tanjung Pandan ini meskipun namanya KOTA dan infrastruktur udah bagus banget tapi masih terbilang sepi. Hmm, apa karena gue terlalu lama hidup di kota besar seperti Jakarta ya?! Entahlah... Tapi sepanjang jalan orang yang bepergian naik motor atau mobil sedikit banget. Dan ada satu hal yang membuat gue amazed. Ini sih agak berlebihan ya tapi ini gue alamin. Jadi pada saat lampu merah nyala, semua pengendara motor atau mobil tertib banget berhenti gak melewati garis jalan. Wih! Gue langsung norak gitu. I've never seen anything like that before. Seharusnya masyarakat Ibukota NKRI bisa menjadi contoh buat kota-kota lain di Indonesia, tapi gak juga ya. Malah Jakarta yang harus mencontoh masyarakat kota-kota kecil #miris

Kita dapet kapal untuk hopping island besok, yeay! Kata mas-masnya kita termasuk beruntung liburan ke Belitung pada bulan April karena laut dan cuaca sedang bersahabat, kebetulan juga belom rame karena diperkirakan rombongan wisatawan lokal bakal datang ke Belitung pada akhir pekan secara long weekend May Day gitu loh!


Abis puas di kantor Belitung.net, kita pergi ke Pantai Tanjung Pendam. Disini gue denger sunsetnya ciamik, kebetulan rekan seperjalanan-sehidup-semati gue lagi ngumpulin footage dan view buat koleksinya dalam merintis usaha drone videography. Tapi pada saat kita tiba di Tanjung Pendam, air lautnya lagi surut dan matahari juga masih tinggi.



Mumpung hari ini cuaca lagi cakep-cakepnya, kita memutuskan untuk makan siang di Pantai Tanjung Kelayang, kebetulan besok meeting point kita di lokasi ini. Nah, jarak ke pantai ini lumayan jauh nih dari Pantai Tanjung Pendam, kira-kira 45 menit. Sepanjang perjalanan gak perlu takut kena macet karena jalanannya mulus banget kayak baby ass. Bener-bener berasa milik pribadi deh. Rumah-rumah warga disini juga unik, kebanyakan masih pake desain rumah adat Belitung, yaitu Rumah Panggung (Rumah Panggong). Meskipun udah ada yang modern, tapi desainnya tetep berupa Rumah Panggung. Gue suka banget ngeliat penataan kota ini, ruang hijau dan bangunan itu seimbang jadi masih ada berasa ademnya.

Setibanya di Pantai Tanjung Kelayang, kita disambut oleh abang-abang tukang sewa kapal yang nanyain "apakah mau ke pulau?" atau "sudah sewa kapal?" atau "kalian mau kemana?" all we have to do is just answer them politely. Mereka gak berniat jahat atau ngerjain kita atau semacamnya seperti yang gue takutkan. They're all good guys! Kalo emang berencana untuk hopping island tapi belom sewa kapal, bilang aja ke mereka - nanti diurusin. Tapi berhubung kita udah sewa kapal, jadi kita bilang aja "udah sewa kapal kok, dan perginya besok pagi" that's it! Abang-abang itu pun akan diam dan gak bakal ngejar kita lagi. Mungkin untuk sebagian orang gak nyaman digituin ya, tapi mau gimana lagi. Begitulah cara mereka cari nafkah, harus agak agresif. Hehehe... Untuk range sewa kapal antara 450.000 sampai 500.000 tapi kalo on the spot gue kurang tau soalnya gak nanya-nanya juga sih.

Seperti yang sering kita lihat ikon Pulau Belitung adalah pemandangan pantai dengan batu-batu granit yang gueeedeeee banget, dan jumlahnya banyak. Nah, kita bisa menjumpai pemandangan itu di Pantai Tanjung Kelayang ini. Suasana sekitar dan dalam pantai sepi-sepi aja. Eh iya, disini banyak anjing liar tapi gak galak atau ngejar kok. Selama kita gak ganggu, mereka juga gak ganggu.



Pantai Tanjung Kelayang ini menjadi meeting point satu-satunya kalo kita mau hopping island. Jadi banyak banget kapal nelayan bersandar disini, disini juga ada restoran seafood dan semacam warteg gitu - ada jual indomie juga, dan lagi-lagi sepi pengunjung. Kita memutuskan untuk makan siang dulu, baru lanjut jalan-jalan lagi.

Kita gak mau menyia-nyiakan momen untuk main hp terus kecuali foto-foto dan video. Sayang banget guys pemandangan indah dengan air laut yang masih bening dilewatkan begitu aja cuman untuk update, boleh sih update tapi jangan setiap saat cek yang Like udah berapa. Hehehe... Gue baru kali ini melihat air laut yang masih bening dari jarak dekat. I could touch the water and nobody told me no.

Puas berjemur di atas batu berasa ikan asin, dan my partner udah puas juga nerbangin dronenya, kita memutuskan untuk pergi dari situ. Terus tiba-tiba jadi mendung dan sedikit gerimis. Oh iya, selama kita nongkrong, main, dan lompatin batu-batu granit, nobody was around, it was just us like we owned a private island. What a paradise!

My partner masih getol pengen rekam sunset, akhirnya kita kembali ke Pantai Tanjung Pendam tapi nasib banget matahari masih tinggi. Lalu sempat terlintas mau ke Belitung Timur lihat replika Sekolah Laskar Pelangi tapi jauh banget boo! Perjalanan sekitar 90 menit dan waktu itu udah lumayan sore. So kita gak jadi kesana dan kayaknya gak ada agenda kesana juga secara besok hopping island udah dimulai. Jadi sebagai alternatifnya kita keliling aja dan mampir makan Mie Atep.

Gue sempat penasaran sama rasanya, kalo dari penampakannya sih biasa banget. Lalu akhirnya gue punya kesempatan untuk makan Mie Atep, rasanya lumayan enak meskipun rada manis kuahnya. Gue gak fotoin mienya karena kalo udah dihadapkan dengan makanan, setengah otak multimedia gue udah mati, hahaha.. taunya makan aja.

Masih ada waktu untuk jalan-jalan sebelum sunset, kita memutuskan untuk beli oleh-oleh. Takutnya besok gak keburu karena kita bakal ngebolang di pulau-pulau seharian. Gue lupa nama toko tempat kita beli oleh-oleh dimana.
Nampaknya my partner kurang beruntung karena langit tiba-tiba berawan parah, jadi mataharinya gak keliatan cuman bias-bias cahaya yang bocor dari awan-awan. Akhirnya dia rekam untuk dijadiin time lapse.
Cukup melelahkan juga seharian ini jalan-jalan, rambut udah lepek, badan udah bau asem, dan pastinya perut masih lapar. Duh! Sebelum balik ke hotel kita mampir beli makan malam dulu.

BUDGETING TING! 

Sewa motor + bensin 100.000 / hari
Masuk Danau Kaolin FREE (gak ada yang jaga, bebas keluar-masuk)
Sewa kapal 450.000 / hari >> udah termasuk bensin dan supirnya (iyalah!)
Masuk Pantai Tanjung Pendam 4.000 / 2 orang (seharian keluar-masuk, tapi kita bayarnya jadi 3.000 karena abangnya gak ada uang 1.000 untuk kembalian jadi dia kasih kita 2.000)
Makan Siang Seafood 128.000 / 2 orang (3 nasi, 1 cumi saos padang, 1 ikan bakar)
Parkir Pantai Tanjung Kelayang FREE (kita sempat ngasih 5.000 tapi mereka menolak semua katanya disini parkir gratis)
Mie Atep + Jeruk Kunci 43.000 / 2 porsi (agak lupa tepatnya berapa)
Oleh-oleh seadanya 371.000 / 2 orang (didominasi oleh kerupuk)
Makan malam beli sate ayam 26.000 / 2 porsi
Risol 5.000
Jus mangga 10.000 / gelas
Total : 1.136.000 / 2 orang (jadi 1 orang 568.000)

29 April 2017


Langit bener-bener cerah nih, kita keluar dari hotel agak pagian karena janjian sama Pak Murat jam 8.00 pagi di Tanjung Kelayang. Kita sewa motor lagi karena untuk trip kali ini kita mandiri, alias menyiapkan segala keperluan selama di laut sendiri; mulai dari bekal makan siang, cemilan, dan kebutuhan lain yang kira-kira diperlukan. Kita mampir beli nasi padang 4 bungkus buat kita berdua dan abang supirnya (nahkoda). Dari hotel gue membekali diri dengan air minum yang banyak, yah namanya juga low budgeted travelers ya jadi harus pinter-pinter manfaatin kondisi.

Perjalanan terasa singkat, dan pas nyampe di parkiran kita langsung ketemu sama Pak Murat, lalu kita dianter untuk tunggu kapalnya ready. Gak perlu lama nunggu, our nice hopping island is on!

Tempat pertama yang kita kunjungi adalah Pulau Pasir. Kebetulan yang bawa kapal hanya satu orang yang bernama Pak Halim. Pulau Pasir ini sesuai dengan namanya, nothing else but sand. Uniknya pulau ini sering disinggahi bintang laut tapi waktu kita datang bintang lautnya agak malu-malu, akhirnya ketemu beberapa berkat Pak Halim yang mau capek-capek nyariin buat kita. Pulau Pasir ini hanya bisa kita nikmati jika air laut lagi surut, kalo air lautnya lagi pasang pulau ini ketutupan air.


Pulau Pasir ini seluas perairan yang berwarna kehijauan itu. Jadi tempat yang kita diriin itu hanya sebagian mungil dari pulau ini. Isn't it amazing?



Bintang lautnya cuman ada 2 tapi itu pun udah membuat gue bahagia banget. Hahaha... kata Pak Halim, bintang laut gak bisa lama-lama di darat - nanti badannya kaku gak bisa menyerap air. Jadi setelah foto-foto, gue langsung taro lagi ke air dan bener dong ada 1 yang kaku jadi dia ngapung. Tapi, jangan panik! Yang harus kita lakukan adalah goyang-goyangin kelima tangannya agar lentur lagi, abis itu taro aja di air nanti dia kabur sendiri.

Setelah puas di Pulau Pasir, kita lanjut ke Pulau Lengkuas... Gue gak tau apa yang dimaksud Lengkuas pada pulau ini, dari atas pun gak kelihatan seperti Lengkuas. Baiklah... Pulau Lengkuas dijadikan spot ciamik untuk yang suka snorkeling karena terumbu karangnya warna-warni dan ikan-ikannya pun beragam


Tuh lihat terumbu karangnya banyak banget dan spot snorkelingnya luas hampir mengelilingi Pulau Lengkuas :')

Tapi sayang banget kita gak bisa snorkeling di Pulau Lengkuas karena waktu itu pas banget tiba-tiba berawan dan angin kencang, hasilnya ombak jadi kencang juga. Pak Halim gak ngambil resiko untuk snorkeling di Pulau Lengkuas. Kita muter-muter cari laut yang ombaknya gak begitu kencang, lalu tibalah kita di Pulau Kepayang. Disini kita bisa snorkeling. Untuk mancing ikannya keluar, kita siapin biskuit tapi sayang banget gue gak bisa foto-foto dalam air karena kameranya gak bersahabat. Jadi kenangan snorkeling di Belitung cuman bisa gue abadikan dalam memori otak aja.


Setelah cukup main sama ikan-ikan, kita pindah ke Pulau Batu Belayar. Sesuai namanya, di pulau ini banyak batu-batu gede banget dan kita bisa manjatin serta foto-foto juga. Ombaknya gak besar sama sekali, mungkin karena ketahan sama bebatuan jadi aman banget buat anak kecil main disini tapi lagi-lagi sepi banget dan gak ada anak kecil.




Pulau ini eksistensinya mirip kayak Pulau Pasir, hanya bisa dikunjungi ketika air laut lagi surut. Kalo lagi pasang, yang kelihatan hanya bebatuannya aja jadi sekilas seperti batu-batu ini lagi berlayar, disebutlah Pulau Batu Belayar. Pulau ini gak begitu luas dan pemandangannya hanya ada batu aja.

Next stop adalah Pulau Kelayang. Pulau ini letaknya dekat dengan Batu Garuda. Pak Halim mengajak kita main ke Goa Kelayang. Kita harus sedikit effort untuk sampai di Goa Kelayang ini. Masuk lewat hutan, melewati bebatuan tinggi dan curam, resiko kesandung gede banget disini kalo gak hati-hati, apalagi kalo pake sendal cantik kayak yang gue pake. Hahaha... Perjalanan memakan waktu 5-10 menit bagi yang awam seperti kita, tapi kalo kayak Pak Halim 3 menit juga udah nyampe, dia jalan melewati medan yang terjal itu udah berasa kayak jalan di ubin.


Ini bukan banjir yaa.. Air-air ini adalah hasil semburan ombak yang terjebak di bebatuan dalam goa, jadi airnya gak bisa kemana-mana kayak banjir. Kalo kita jalan terus sampai ke ujung goa ini adalah lautan lepas. Kita juga musti hati-hati dengan hewan yang tinggal di dalam air ini, kata Pak Halim ada hewan yang menyerupai batu dan hobinya melukai pengunjung yang gak hati-hati. Tapi selama kita disana sih gak kenapa-napa. Aman!


Letaknya yang di tengah hutan membuat udara di sekitarnya seger. We were so lucky to ever witness this kind of masterpiece!

Berakhirlah hopping island kita hari itu. Semua jerih payah kita terbayarkan dengan amazingnya alam Belitung. Yeay! Abis itu kita kembali ke Tanjung Pandan serba kedinginan karena udara sejuk abis ujan deras. Setelah berada di hotel kita mandi, kita keluar untuk cari makan malam di Gang Kim Ting. Menurut info yang gue baca, Gang Kim Ting ini kalo malam hari menjual aneka street food tapi waktu kita datang kesana sepi banget. Adanya pedagang buah-buahan, nasi goreng, dan apa lagi gitu gue lupa - pokoknya jauh dari istilah "street food" itu. Akhirnya disana kita beli lengkeng buat dicemilin, dan beli ayam gepuk yang jualan gak jauh dari sana. After we had dinner, we took some rest because we were so friggin tired. Huh!

BUDGETING TING!
Sewa motor + bensin 100.000 / hari
Nasi Padang 70.000 / 4 bungkus
Air mineral 1.5 liter 6.000 / botol
Sewa alat snorkeling 100.000 / 2 paket (lengkap dengan fin dan pelampung)
Indomie + Telor 30.000 / 2 porsi
Lengkeng 20.000 / kantong
Ayam Gepuk 50.000 / 2 porsi (3 nasi, 2 ayam, 1 ati-ampela, 1 tahu)
Risol 5.000
Jus buah 20.000 / 2 gelas
Total : 401.000 / 2 orang (jadi 1 orang 200.500)

30 April 2017

There was not much we could do on the last day. We packed our stuff and had breakfast and then got ready to go home... Hal yang gue suka dengan Belitung adalah keindahan alamnya yang terjaga, warganya sangat ramah dan sangat helpful. Gue pastinya gak bakal nolak kalo ditawarin kesini lagi, secara gue belom ngerasain snorkeling di Pulau Lengkuas dan mengunjungi Belitung Timur.

It was an unforgettable 4D3N and I will never have enough of traveling hidden paradise in Indonesia. See you on next trip!

BUDGETING TING!
Taksi ke Bandara H.A.S Hanadjoeddin 81.000 / perjalanan
Beli es krim di Bandara Soeta 23.000 / 2 porsi
Damri Bandara Soeta ke Bekasi Barat 90.000 / 2 orang
Total : 194.000 / 2 orang (jadi 1 orang 97.000)

Total seluruh budget : 4.411.000 / 2 orang (jadi 1 orang 2.205.500)

Money does buy me happiness, it pays my ticket, my hotel, my meals, and my experience :)

0 comments:

Post a Comment